Selasa, 23 Maret 2010


Yovie Lecehkan D’masiv dan ST 12:


Ajang Malam Anugerah Musik Indonesia mendaulat Yovie and The Nuno sebagai pemenang penghargaan Album Terbaik, mengalahkan beberapa pesaingnya seperti ST 12. Namun sebuah celaan atau sindiran terlontar dari mulut Yovie saat mengucapkan terima kasih di atas panggung AMI Award.

“Alhamdulillah. Ini Anugerah Musik Indonesia kan, bukan Anugerah Musik Melayu?" kata Yovie saat menerima penghargaan di Balai sarbini, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (24/04).

Meski tidak jelas makna ucapan Yovie tersebut, namun tentunya hal ini bisa di kaitkan dengan kemenagan grub band ST12, yang meraih penghargaan di ajang yang sama dalam kategori Band Pop Terbaik.

Tak hanya itu saja, Yofie kembali melemparkan sindiran kepada Grub band D’masive yang belakangan ini di cap sebagai grub band plagiat oleh para pencinta musik tanah air.

“ Kami akan mepertahankan karya yang original. Semoga kami tidak tergoda untuk menjadi band plagiat,” seru Yovie dengan nada tegas.

Jika benar ini sebuah sindiran, semoga saja ini merupakan sindiran yang membangun.



Nidji Sedih Fansnya Pindah Ke MASIVER:


Nidji, band idola muda saat ini sedang dirundung sedih. Salah satu fans fanatik mereka yang bernama Ayu telah pindah ke lain ‘hati’.

Mantan Nidjiholic yang dahulu selalu setia mengikuti Giring cs manggung dimana pun, kini sudah beralih menjadi MASIVER, sebutan fans sejati D'MASIV.

“Dulu ada Nidjiholic kita, perempuan, yang sering banget nongkrong di base camp. Dia tuh sampe tau rumah gue dimana. Namanya Ayu. Tapi kita sedih karena sekarang dia udah jadi MASIVER.” Jelas Giring saat ditemui dalam sebuah acara di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).

Namun saat ditanya perihal kepindahan sang fans berat ke band lain, Giring emoh untuk mengungkapkan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Meski begitu, Giring tetap mengambil sisi positif dibalik semua ini, yaitu fans adalah keluarga juga.

”Kita harus benar-benar menghargai keberadaan fans. Kalau ada fans yang datang ke base camp, kita harus akrab sama mereka. Ajak mereka makan juga kalau kita lagi makan. Pokoknya menurut kita fans adalah keluarga kita juga.” Papar Giring lebih lanjut.



Tak hanya orang dewasa yang ngefans dengan d Masiv, tapi anak berusia 9 tahun juga menjadi Masiver sebutan bagi fans d Masiv. Sebut saja Dafa (9 tahun) yang menjadi Masiver sejak 2 tahun lalu. Melihat fenomena tersebut, Ryan, sang vokalis d Masiv mengaku sangat senang lagunya bisa diterima oleh segala lapisan.

Awali 2010 d’Masiv Ingin Hapus Image Plagiat:


Cap plagiat yang disematkan oleh pendengar musik tanah air terhadap album perdana grup band d’Masiv rupanya berdampak buruk bagi laju grup band yang digawangi oleh Ryan cs. Hal itu yang membuat d’Masiv lebih berhati-hati dalam membuat sebuah lagu.

Ditemui dalam acara peluncuran album terbarunya, para personel d’Masiv mengaku lebih berhati-hati dalam membuat dan mengaransement lagu terbaru mereka di album terbarunya kali ini.

“Memang kita jadi agak lebih hati-hati, kalau ada kemiripan mending kita buang sekalian. Takutnya jadi batu sandungan lagi “ ungkap Rian kepada para awak media saat ditemui di Hard Rock CafĂ©, Rabu (06/01)

Sejauh ini mereka mengaku tidak terpengaruh dengan cap plagiat yang diberikan oleh masyarakat pada d’Masiv. Bagi mereka berkarya dan menciptakan lagu sebaik-baiknya itu jauh lebih penting.

“Bagi kita itu kritikan dan membuat kita lebih baik. Tapi kita tidak terpengaruh dengan itu. Yang penting berkarya dan menghasilkan karya yang baik “ papar d’Masiv.



d Masiv Obsesi Ngamen di Negeri Paman Sam:

Keliling Indonesia dan dikenal banyak orang menghiasi warna-warni perjalanan grup band d Masiv di tahun 2009 ini. Menurut Ryan, selama tahun 2009 dirinya dan teman-teman d Masiv banyak menemukan sesuatu yang luar biasa baik suka maupun duka.

"Di tahun 2009 kita banyak menemukan suatu yang luar biasa. Keliling Indonesia, dikenal banyak orang. Kita tanggapi suka duka, semua seneng aja, " tutur Ryan saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12) kemarin.

Lebih lanjut, Ryan menjelaskan obsesi anak-anak d Masiv yang belum tercapai di tahun 2009 adalah menjadi terkenal di mancanegara dan ngamen di negeri Paman Sam.

"Kita juga baru keluar album. Nggak hanya terkenal di dalam negeri, di luar negeri juga bisa. Itu obsesi kita. Kalau belum tercapai itu main di Amerika atau di mana gitu. Itu kan impian," terang Ryan.

Senin, 22 Maret 2010


SMA Ryan d Masiv Jadi Lokasi Terdahsyat:


Acara musik DAHSYAT memang tak hanya dilangsungkan di dalam studio RCTI saja. Kadang kala acara yang dibawakan oleh trio presenter Raffi Ahmad - Olga Syahputra - Luna Maya itu mengadakan acara mereka di luar studio. Dan karena diadakan di luar studio, acara mereka pun menjadi lebih heboh dan dahsyat lagi.

DAHSYAT pun memberikan apresiasi tinggi untuk lokasi-lokasi yang mereka 'pinjam' untuk mengadakan acara musik favorit tersebut. Dan apresiasi itu ditunjukkan dengan memberikan nominasi penghargaan Lokasi Terdahsyat dengan lima nominator.

Mengalahkan nominator lainnya, SMA 101 Jakarta pun dipilih sebagai lokasi terdahsyat. Dan uniknya, SMA ini adalah tempat vokalis band penerima penghargaan Video Klip Terdahsyat, Ryan d Masiv, menghabiskan tiga tahun masa sekolah yang kata orang tak akan pernah terlupakan itu.

Perwakilan dari SMA 101 untuk menerima penghargaan sendiri juga menyebutkan jika Ryan adalah salah satu muridnya di SMA. Rupanya, sejak SMA Ryan sudah mulai bergelut dengan dunia musik. Bahkan, sang guru menyebutkan jika Ryan kadang bolos untuk menyanyi.

Namun, dilanjutkan oleh sang guru, beliau tetap bangga karena akhirnya Ryan menjadi sosok yang dikenal di Indonesia dan menjadikan SMA 101 sebagai Lokasi Terdahsyat dalam Dahsyatnya Awards 2010 ini.

Tak Terima Dituding Mangkir, D’Masiv Lapor Balik Ke Polisi:


Kasus wanprestasi yang kini menyeret nama grup band D’Masiv tampaknya akan berlangsung panjang. Setelah sebelumnya mereka dilaporkan ke pihak berwajib lantaran batal mengisi acara ulang tahun kota Sinjai, Sulawesi Selatan pada tanggal 27 Februari lalu. Kini D’masiv balik melaporkan pihak penyelenggara acara tersebut ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik.

“Ya kita melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik.” ungkap Markus Adolfis Tetelepta, selaku manager grup band D’masiv kepada para awak media di Polda Metro Jaya, Rabu (10/03)

Menurut Adolf memang benar jika pihaknya telah menerima uang sebesar 50 juta sebagai tanda jadi. Namun hingga waktu keberangkatan, pihaknya belum juga mendapat kepastian prihal tiket dan keperluan atau ‘readers’ D’Masiv untuk perform disana.

“Sebenarnya kita sudah sepakat kalau Tiket PP, Bagasi Airport dan sebagainya harus sudah kami terima pada H-7 . namun sampai hari keberangkatan kita belum juga menerima semuanya. Bagaimana kita mau berangkat.” Tegasnya

Tak kunjung datangnya tiket serta kepastian dari pihak panitia membuat D’masiv akhirnya memilih untuk membatalkan niatnya untuk berangkat. Namun mereka berjanji jika akan mengembalikan honor yang mereka dapat.

“Dengan dibatalkan atau tidak jadi kesana maka manajemen telah mengambil keputusan untuk mengembalikan seluruh uang yang kita terima.” papar Adolfis


Kejar Target, D’masiv Kelelahan:


Setelah beberapa saat lalu grup band D’masiv meluncurkan album terbaru mereka yang bertajuk ‘Perjalanan’ kini Rian cs mengaku tengah sibuk melakukan promo album mereka ke beberapa daerah di Indonesia.

Bahkan lantaran sibuk dengan promosi album terbaru mereka, para personel D’masiv mengaku kelehan dan capek.

“Seminggu ini padat banget. Alhamduilillah kita baik-baik saja, meski bada agak sedikit tidak enak lantaran seminggu sibuk promo album,” ungkap Rian sang vokalis saat ditemui di studio musica, Jakarta, Jumat (22/01)

Rian mengatakan, untuk promo album terbaru ini dapat dipastikan jadwal makan dan tidur mereka menjadi berantakan dan tidak teratur. Rian yang mengaku baru tidur jam 03.30 WIB pagi tadi, harus bangun dan bersiap-siap berangkat pada pagi harinya.

“Tadi bangun tidur cuman minum teh hangat doang. Udah gitu semalam tidur jam setengah empat dan harus bangun pagi untuk kesini dan lanjutin perjalanan. Tapi harus dibawa enjoy semua ini, namanya juga kerjaan.” bebernya

Ulang Tahun Ke 7, D’Masiv Berharap Go Internasional:


tanggal 3 Maret 2010 kemarin merupakan hari jadi grup band D’Masiv yang ke 7 tahun. Selama itu juga perjalanan karir mereka menemui lika-liku yang cukup banyak. Di moment hari jadinya ini, Rian Cs mempunyai sebuah doa dah harapan yang mereka panjatkan kehadirat sang Khalik.

Berkeinginan untuk membuat sebuah album berbahasa Inggris, D’masiv berharap bisa menembus kancah internasional dan diterima oleh seluruh masyarakat dunia.

“Kita ingin banget punya album yang bisa didengar di luar negeri. Ingin juga bisa tampil keliling dunia, ya minimal Asia Tenggara,” ujar D’masiv saat ditemui didaerah Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (03/03)

D’masiv bersyukur dengan kesuksesan yang kini mereka raih. Tak mudah bagi mereka membangun sebuah grup band dari titik nol menjadi seperti sekarang ini. Bahkan tak jarang para personelnya dirundung rasa putus asa saat harus menemui jalan buntu.

Tak hanya itu saja, cap plagiat yang sudah terlajur melekat pada grup band ini seolah susah untuk dihapus oleh mereka. Namun semua personel D’masiv yakin hal tersebut dapat hilang dengan sendirinya.

“Kita bersyukur dan bangga bisa samapai titik ini. Meski banyak cobaan dan rintangan tapi kita bisa lewati semua itu.” jelas para personel D’masiv


Awan mendung sedang menimpa para personel d Masiv. Dua personelnya mengalami kecelakaan lalu lintas, Minggu (04/10/09). Untungnya, keduanya tak mengalami luka-luka yang serius. Dikisahkan Ryan saat ditemui di RS Siaga Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (05/10/09), kecelakaan itu bermula ketika usai manggung dari Makassar. Di jalan tol, mobil yang ditumpangi Wahyu dan Rama terbalik di depan Menara Jamsostek dalam tol Gatot Soebroto.

Sabtu, 20 Maret 2010


3 Maret 2003 lalu berdirilah band yang diberi nama d Masiv. Seiring perjalanan waktu, band yang digawangi Ryan dkk itu kian melebarkan sayap. Mereka tetap eksis di tengah menjamurnya banyak musisi baru. Dan tepat hari ini juga, d Masiv merayakan ulang tahun yang ke-7. Bagi mereka angka tujuh merupakan bentuk tolak ukur. Selama d Masiv berdiri, Ryan dkk merasa bersyukur atas nikmat yang telah diraih mereka. Selanjutnya...
d'MASIV DI GUGAT PERDATA DI PN JAKSEL:

Kasus wanprestasi yang diduga dilakukan oleh grup band d Masiv akan berlanjut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menurut kuasa hukum Farizal, Syahrir Amirudin, SH, kliennya hari ini telah mendaftar gugatan perdata dengan nomor registrasi 261. Dalam gugatannya tersebut, pihak Farizal menuntut manajemen d Masiv yang bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

"Hari ini telah daftarkan gugatan perdata, kalau yang dulu itu kita daftarkan gugatan pidana. Kalau kali ini tanggal 18 (Maret) kita adukan perdata di PN Jaksel karena wanprestasi," ujar Syahrir.

"Tadi kita dapat register perkara 261, ini sudah resmi, nanti mereka akan dapat panggilan pengadilan untuk lakukan jawab di sidang. Kenapa yang kita tuntut ada 3 orang, karena yang menandatangani pertama Markus Adolfis selaku manager d Masiv, kelompok musik d Masiv, dan PT. Musica," sambung Syahrir.

Lebih lanjut, Syahrir menuturkan kerugian terbesar dialami kliennya tersebut adalah saat mereka (d Masiv) tidak datang ke acara itu.

"Di dalam wanprestasi itu ada biaya penggantian biaya bunga dan kerugian, di sinilah kerugian kita saat mereka tidak datang ke acara tersebut," tandas Syahrir.

Laporan atas penggelapan dan penipuan yang dilaporkan di Polda Metro masih tetap berjalan. "Kemarin ke Polda kita kenakan pasal penipuan dan penggelapan dan itu masih jalan," imbuh Syahrir

Sementara itu, Rangga dari pihak Manajemen d Masiv yang dihubungi KapanLagi.com mengaku tidak bisa memberikan klarifikasi atas laporan perdata pihak Farizal. Karena bukan kapasitasnya untuk memberikan penjelasan kepada media. Dan Rangga mempersilahkan untuk menghubungi Ofis selaku manajemen. Namun saat dihubungi, nomor yang bersangkutan tak aktif.

"Maaf Mas, kalau itu lain desk dengan saya. Saya tidak bisa memberikan klarifikasi karena bukan kapasitas saya . Silahkan hubungi Ofis saja, selaku manajemen," tegas Rangga. (kpl/buj/bun)



BLOG D MASIV:

Kapanlagi.com - Gaung SCTV Music Awards 2010 sudah mulai terasa. Musisi dan band-band papan atas siap berlaga di salah satu ajang penghargaan terbesar tahun ini. Ini tema tahun ini, pihak SCTV sendiri memberikan sesuatu yang spesial bertepatan dengan hari ulang tahun SCTV ke-20. Dan sebagai apresiasi, SCTV menghadirkan 12 trofi yang bakal diperebutkan oleh anak bangsa.

Band dan musisi yang masuk nominasi SCTV Music Awards tahun ini antara lain, Agnes Monica, Armada Band, Derby Romero, Afgan Syah Reza, d Masiv, Geisha, Goliath, Hijau Daun, Kotak, Lyla Band, Nindy, Pasto, Ridho Rhoma, Rossa, Salju, The Virgin, Ungu, Vierra, dan Wali.

"Ada perbedaan antara tahun lalu dengan tahun 2010, di mana tahun lalu kami siapkan 9 trofi, tapi tahun ini ada 12 trofi," ungkap Stephanus Halim selaku Vice President Marketing SCTV saat preskon di Restoran Raja's Senayan City, Jumat (19/3).

"6 trofi yang berdasarkan polling pemirsa, sementara 6 lagi adalah trofi untuk special awards yang terdiri dari special award untuk vokalis, drummer, keyboard, bassist, gitaris, dan satu lagi akan kami umumkan pada acara puncak," sambungnya.

Sementara itu, pengamat musik senior, Bens Leo, menilai bahwa tahun ini banyak catatan penting jika dilihat dari sisi penilaian. Terutama dari sisi penjualan album dan kombinasi dengan RBT.

"Tahun ini terbilang sangat fantastis, karena ada satu band yang penjualan (RBT) sampai jutaan, bahkan puluhan juta. Ini era menarik dari industri musik, di mana secara minimal saja ada catatan 1,2 juta RBT untuk solo dan 2 juta RBT untuk band," katanya.

Sedangkan untuk sistem dua penilaian - polling dan juri, Bens mengaku memang sengaja dilakukan. "Untuk penilaian 2010, memang sengaja kita pisahkan penilaiannya untuk penyanyi pop pria dan wanita atau solo. Sengaja kami pisahkan karena salah satu alasannya adalah mereka ini kalah jauh dengan pencapaian yang didapat oleh band-band,"

ARTIKEL D MASIV:


Memang benar rupanya mitos yang menyebutkan jika band jebolan festival lebih bisa menjaga kualitas performance mereka daripada band debutan. Itu juga nampaknya yang ingin dibuktikan d Masiv. Band jebolan A Mild Wanted ini tak mau dianggap sebagai pencetak one album wonder saja dengan meluncurkan album kedua mereka, PERJALANAN.

Special for Telkomsel User
GRATIS NSP 'Rindu Setengah Mati' dari d Masiv selama 7 hari

Kirim MASIV1 ke 1212

Sekali lagi mereka memberikan sentuhan d Masiv banget di sampul albumnya. Sepertinya mereka jadikan trademark untuk membuat sampul album zonder wajah para personelnya. Praktis mereka cuma pamer kostum dan kerumunan penggemar. Yang beda mungkin adanya fans yang memakai kaos Masiver, yang sengaja atau tidak menunjukkan bukti jika d Masiv sudah memiliki bala penggemar tersendiri yang diakui di tanah air.

Pengen RBT d Masiv buat HPmu? Pilih di sini:

Dibuka dengan lagu Rindu Setengah Mati yang mungkin lebih akrab di telinga ibu-ibu rumah tangga karena dijadikan soundtrack sebuah sinetron, penikmat album kedua d Masiv akan langsung merasakan aura yang mereka perkenalkan di album pertama mereka meski terasa sedikit beda dengan sentuhan piano Kevin Aprilio, pentolan Vierra.

Dalam perjalanan hingga setengah isi CD yang dipenuhi dengan 14 track itu, penilaian kita tentang d Masiv sebagai band dengan nyanyian mellow teman para ABG menangis sendiri di dalam kamar akan tertancap jelas. Jika band Indonesia bisa (dan boleh) dikelompokkan ke dalam kotak-kotak lirik, maka d Masiv di setengah bagian pertama album kedua ini akan sekelompok dengan Kerispatih yang amat lihai membuat lagu sedih dan termehek-mehek.

Namun kesan itu langsung berubah ketika d Masiv menyanyikan Ungkapkan Saja yang rancak dan bersemangat. Rupanya mereka memegang formula 'semakin lama semakin panas' seperti penampilan di atas panggung. Buktinya, dua lagu penutup mereka benar-benar bisa dianggap sebagai penyebar semangat hidup: Menyegarkan dan Jangan Menyerah.

"Demi Tuhan kau sungguh menyegarkan/ membuatku menjadi kecanduan/ Tak ada yang bisa seperti kamu itu/ sungguh." Dan mungkin sepenggal lirik dari track Menyegarkan ini bisa dijadikan kesimpulan dari album kedua band asal Jakarta ini.

Memang, dari segi musikalitas, d Masiv terdengar jauh lebih dewasa. Mereka lebih berani mencampur sedikit sentuhan aliran lain dalam pop progresif mereka seperti funk di track Semakin yang cukup menonjol.

Afterall, d Masiv terasa cukup berhasil menyegarkan dunia musik Indonesia yang entah kapan akan jenuh dengan pop melayu. Semoga saja tak ada lagi serangan 'plagiat alert' pada kelima cowok muda ini. Seperti lagu penutup mereka, Jangan Menyerah, PERJALANAN hidup memang tak mudah, jadi "Tetap jalani hidup ini/ melakukan yang terbaik/.../ Jangan menyerah!"
Konser D`Masiv Bius Ribuan Penonton.....

Liputan6.com, Magelang: Pertunjukan grup band D`Masiv di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Ahad (21/2) malam, sukses dan berjalan aman. D`Masiv yang menyuguhkan 12 lagu hitsnya itu berhasil membius belasan ribu penggemarnya. Namun karena saking padatnya pengunjung, puluhan penonton pingsan.

Para penonton mulai berjingkrak sejak vocalis D`Masiv, Ryan, menyanyikan lagu Diam Tanpa Kata sebagai tembang pembuka. Namun beruntung semangat penonton tak menjurus ke hal-hal yang negatif. Namun imbasnya, banyak penonton yang jatuh tidak sadarkan diri.

Hingga lagu kelima berlabel Rindu Setengah Mati dilantunkan, penonton tak terbendung. Mereka semakin antusias sehingga yang jatuh pingsan terus bertambah. Mengakhiri konser, grup band yang digawangi oleh Rian, Dwiki, Nurul, Rayyi, serta Wahyu ini menyanyikan lagu Meridukanmu.(JUM)



TWITTER band d'Masiv: twitter d'Masiv , http://www.twitter.com/dmasivband
- Rian (vocalist) , http://www.twitter.com/masivrian
- Kiki (gitarist) , http://www.twitter.com/kikidmasiv
- Rama (gitarist) , http://www.twitter.com/ramamasiv
- Rai (bassist) , http://www.twitter.com/raimasiv
- Why (drummer) , http://www.twitter.com/whydmasiv

Senin, 15 Maret 2010

GOSSIP


Apa alasan grup band d Masiv ogah manggung sehingga mereka ikut dilaporkan oleh sebuah EO dengan tudingan mangkir? Ternyata menurut sang manajer, Markus Adolfis, pihak panitia acara yang berlangsung di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan itu tidak profesional dengan tidak menyediakan sound system yang sesuai standar d Masiv.

"Kita memang menolak untuk manggung karena panitia asal-asalan dalam memberikan peralatan yang oke sesuai dengan kontrak yang kita sepakati. Sound system-nya bukan standar yang biasa dipakai d Masiv. Mana bisa kita seperti itu," ujar Markus usai melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/3) malam.

Tak cuma peralatan sound system yang tak layak, Ryan dan teman-teman ternyata belum diberikan tiket pesawat pulang pergi sampai satu hari sebelum acara. Bagi Markus, hal seperti ini sangat jarang dialami oleh d Masiv.

"Bagaimana kita bisa prepare kalau tiket pesawatnya belum dikasih sampai H-1. Benar-benar tak profesional," ujar Markus.

Sebelumnya, gara-gara dianggap melepas dari tanggung jawab karena tidak manggung di Sinjai, Sulawesi Selatan, d Masiv pun dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Pelaporan dengan nomor laporan LP/771/III/2010/PMJ/Dit Reskrim dibuat pada tanggal 27 Februari lalu. (kpl/adt/boo)


Syuting Iklan


D MASIV SYUTING IKLAN TVC KERJA SAMA KAPANLAGI DAN TELKOMSEL.

Kedatangan inspirasi sebuah lagu bisa kapan saja dan di mana saja, seperti halnya datangnya sebuah rezeki dari Tuhan, yang tidak bisa ditebak. Namun sebagai seorang musisi, berkewajiban untuk menggali sebuah inspirasi tersebut. Begitulah setidaknya pandangan Ryan d Masiv, memahami datangnya inspirasi lagu-lagu hitnya selama ini. Selanjutnya...

Berita d Masiv:


Sabtu, 13 Maret 2010

KONSEP VID.KLIP sudahi perih ini


d Masiv jadi Pasukan Anti-Huru-Hara, nggak kebayang panasnya pakai seragam mereka .


Sakit hati ketika sang kekasih bermesraan dengan orang lain, Ryan d Masiv jadi patah hati. Seperti terkonsep dalam video klip d Masiv terbaru dari single kedua mereka yang berjudul Sudahi Perih Ini. Dalam video klip tersebut, Ryan berperan sebagai seorang polisi anti huru hara yang memiliki kekasih sebagai seorang aktivis yang diperankan oleh Revalina S Temat.

"Kita lagi bikin (video klip) single kedua dari album PERJALANAN judulnya Sudahi Perih Ini. Ceritanya gue punya cewek, hubungan gue sama dia dah nggak stabil, padahal gue sudah berbuat apa saja buat dia," terang Ryan.



"Gue jadi polisi anti huru hara, gue sempat bilang sama cewek gue untuk tidak berangkat. Tapi di saat ketemu dengan demonstran ada cewek gue. Dilema banget deh. Yang lebih kaget lagi cewek gue dirangkul sama cowok lain. Di situ gue ngerasa sakit banget hati gue," sambung Ryan saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis


Lebih lanjut, Ryan menerangkan, selain dirinya yang sakit hati kepada sang kekasih. Di dalam video klip tersebut terkandung pesan yang positif untuk masyarakat.

"Tapi di sini para demonstran kasih qoutes yang bagus. Ya gue pengen orang mengerti lagu ini, gue yang sakit hati, tapi di balik itu ada pesan yang positif lah untuk masyarakat," jelas Ryan.

Video Clip "Sudahi Perih Ini" Akan diterbitkan/titayangkan pada bulan April kalau masalah tanggalnya tunggu ajah ...

lm 5 JR msc .

d Masiv jadi Pasukan Anti-Huru-Hara, nggak kebayang panasnya pakai seragam mereka .


Sakit hati ketika sang kekasih bermesraan dengan orang lain, Ryan d Masiv jadi patah hati. Seperti terkonsep dalam video klip d Masiv terbaru dari single kedua mereka yang berjudul Sudahi Perih Ini. Dalam video klip tersebut, Ryan berperan sebagai seorang polisi anti huru hara yang memiliki kekasih sebagai seorang aktivis yang diperankan oleh Revalina S Temat.

"Kita lagi bikin (video klip) single kedua dari album PERJALANAN judulnya Sudahi Perih Ini. Ceritanya gue punya cewek, hubungan gue sama dia dah nggak stabil, padahal gue sudah berbuat apa saja buat dia," terang Ryan.



"Gue jadi polisi anti huru hara, gue sempat bilang sama cewek gue untuk tidak berangkat. Tapi di saat ketemu dengan demonstran ada cewek gue. Dilema banget deh. Yang lebih kaget lagi cewek gue dirangkul sama cowok lain. Di situ gue ngerasa sakit banget hati gue," sambung Ryan saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis


Lebih lanjut, Ryan menerangkan, selain dirinya yang sakit hati kepada sang kekasih. Di dalam video klip tersebut terkandung pesan yang positif untuk masyarakat.

"Tapi di sini para demonstran kasih qoutes yang bagus. Ya gue pengen orang mengerti lagu ini, gue yang sakit hati, tapi di balik itu ada pesan yang positif lah untuk masyarakat," jelas Ryan.

Video Clip "Sudahi Perih Ini" Akan diterbitkan/titayangkan pada bulan April kalau masalah tanggalnya tunggu ajah ...

lm 5 JR msc .

D MASIV BIKIN VIDEO KLIP SUDAHI PERIH INI

d Masiv bikin video klip Sudahi Perih Ini di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara .

Berlokasi di sebuah gedung kosong di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, d Masiv, grup band yang digawangi Ryan Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) itu melakukan syuting video klip Sudahi Perih Ini yang merupakan single kedua dari album PERJALANAN yang baru rilis tahun 2010 ini, di bawah label musik Musica. Syuting video klip yang berlangsung sepanjang hari Kamis (4/3) ini dibintangi Revalina S Temat sebagai model klip yang berperan sebagai mantan kekasih Ryan yang kembali bertemu dalam situasi berbeda, di mana Revalina sebagai aktivis yang sedang berdemonstrasi berhadapan dengan Ryan sebagai aparat yang menghalau jalannya demonstrasi. Dua hal yang bertolak belakang dalam kisah cinta yang kembali bertemu yang coba dikemas Abimael Gandi selaku sutradara video klip tersebut.



d Masiv jadi Pasukan Anti-Huru-Hara, nggak kebayang panasnya pakai seragam mereka.

d masiv


D'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum). Nama D'Masiv belakangan disejajarkan dengan band-band papan atas Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Peterpan karena popularitas lagu-lagu mereka.

Sejarah.


D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007. D'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Masiver.[1]

Di tahun 2009, D'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis d'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadhan yang jatuh pada pertengahan bulan Agustus 2009.[2]


Kontroversi


D'Masiv sempat diberitakan sebagai penjiplak karya musik band lain. Kredibilitas Anugerah Musik Indonesia Ke-12 tahun 2009 pun sempat diragukan hanya karena memasukkan nama band ini sebagai salah satu nominasi peraih penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik. Anggota Dewan Pengarah AMI Seno M. Hardjo bahkan mengatakan pihaknya kecolongan dengan masuknya D’Masiv.

Beberapa dari lagu yang dituduh menjiplak tersebut di antaranya adalah lagu berjudul Dilema yang dianggap mencontek hampir semua bagian dari lagu Soldier’s Poem yang dibawakan band populer asal Inggris, Muse. Lagu Dan Kamu dianggap menjiplak Head Over Heels (In This Life) milik band Switchfoot asal San Diego, Amerika Serikat. Lagu Switchfoot lainnya yang berjudul Awakening juga dianggap dicontek intro dan ketukan ritmenya dalam lagu Diam Tanpa Kata. Intro lagu Luka Ku sendiri dianggap sangat mirip dengan Drive-nya Incubus, sementara intro lagu Cinta Sampai di Sini dianggap persis dengan intro lagu Into The Sun milik band Lifehouse dari Los Angeles, AS. Semua lagu itu ada di album perdana D’Masiv yang berjudul Perubahan. [3] Belakangan, muncul lagi berita bahwa lagu terbaru D'Masiv Jangan Menyerah menjiplak lagu Muse yang berjudul Falling Away With You.[4]

Tidak hanya lagu-lagu mereka yang disorot menjiplak hasil karya orang lain. Sampul album pertama D'Masiv yang berjudul "Perubahan" juga dituduh meniru salah satu sampul album dari band Aerosmith (lihat gambar). [5]

D’Masiv sendiri menolak semua tudingan bahwa mereka adalah band plagiator yang hanya bisa menjiplak lagu musisi lain. Dalam jumpa pers yang digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada tanggal 1 April 2009, vokalis Rian mengaku dia dan grupnya hanya terinspirasi lagu-lagu dari musisi luar seperti Muse, Switchfoot, dan Incubus. [3] Di waktu yang lain, ia juga mengatakan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa grup musiknya menjiplak lagu orang lain hanya sebatas pro-kontra menyusul naiknya popularitas mereka dan tuduhan itu berasal dari orang-orang yang tidak suka lagu alay sehingga ingin menjatuhkan mereka. [4] [6]