Sabtu, 10 Juli 2010


Demi The Killers, D'Masiv Siap Tinggalkan Tanah Air


JAKARTA - Setiap band memiliki band favorit yang lain, entah itu lokal ataupun internasional. Begitu juga D'Masiv, demi band favorit mereka The Killers, Rian dan kawan-kawan rela meninggalkan tanah air.

Akan kemana mereka? Singapura. Ya, di negeri tetangga itulah personel D'Masiv akan menonton konser The Killers yang akan digelar 24 Januari mendatang.

"Kita memang sudah ngeblok dari beberapa bulan yang lalu untuk bareng-bareng nonton di Singapura tanggal 24 Januari," papar Rian ditemui di Musica Studio, Jumat (22/1/2010).

Menurutnya, rasa penasaran mereka itulah yang mendorong kelimanya rela terbang ke Singapura untuk menyaksikan performa langsung The Killers. Beberapa kali mereka nonton di MTV, DVD konser, dan lainnya, Rian menilai penampilan The Killers memang keret.

"Jadi penasaran ingin lihat live (performance)-nya kayak gimana," tandasnya.

Untuk band Internasional, D'Masiv sudah sering menontonnya. Sebut saja Coldplay dan Muse. "Kita hobinya nonton konser," ungkapnya.

Menonton konser bagi musisi adalah sebuah pembelajaran. Tak hanya internasional saja, tetapi band lokal pun bisa menjadi bahan belajar yang baik.

"The Killers merupakan salah satu band yang konsernya itu terkonsep. Band yang niat untuk mengadakan konser. Terakhir menonton konsernya dia yang di Albert Hall itu, keren banget," papar Rian.
(nov)

Go International, D'Masiv Belajar Bahasa Inggris.


JAKARTA - D’Masiv tidak puas hanya eksis di industri musik dalam negeri. Secara perlahan mereka mencoba menempus pasar internasional.

“Rencana besar kita mau go international. Kita ingin bisa tampil keliling dunia, bisa konser di luar negeri. Ya minimal Asia Tenggara dan kita ingin punya album yang bisa didengar di luar negeri,” kata Rian ditemui di RCTI, Jakarta Barat, belum lama ini.

Mimpi yang lama dibangun lima personel D’Masiv ini adalah ingin membuat lagu berteks bahasa Inggris. Rian mengatakan mereka ingin album yang murni berbahasa Inggris.

“Bukan awalnya berbahasa Indonesia lalu diubah ke bahasa Inggris. Makanya, kita belajar bahasa Inggris dulu,” aku Rian.

Setelah tujuh tahun, D’Masiv mencoba merangkul banyak fans yang ada di luar Jakarta. Mereka menilai fans adalah darahnya sebuah band musik.

“Kita merasa dihargai. Bagaimana mereka memberikan semuanya dengan kita. Kita sangat senang dan bangga, Restu datang sangat berkesan,” papar Rian.

Restu adalah fans D’Masiv yang datang saat D’Masiv tampil di Dahsyat Awards 2010. Dialah yang menjadi inspirasi bagi Rian saat menciptakan lagu Jangan Menyerah.

Meskipun lumpuh, Rian mendapat pelajaran dari Restu bahwa manusia harus tetap bersemangat meskipun didera kekurangan fisik. Lagu Jangan Menyerah yang tercipta dalam waktu 3 menit, merupakan persembahan D’Masiv bagi orang-orang yang memperjuangkan hidupnya.


"Shalat Jumat, Rama D?Masiv Teringat Tsunami"


BANDA ACEH– Lima tahun silam, Aceh pernah dihempas tsunami dahsyat. Gitaris D’Masiv Rama rupanya masih was-was musibah itu akan datang lagi. Sampai-sampai saat salat Jumat di Banda Aceh, kota yang sempat porak-poranda diamuk tsunami, pikirannya tak tenang.

Dalam lawatan ke sana kali ini, Rama menyempatkan diri shalat Jumat di Mesjid Baiturrahim, Ulee Lhue, Banda Aceh yang hanya terpaut beberapa meter dari bibir pantai.

Ulee Lhue termasuk kawasan terparah diterjang tsunami 2004 silam, separuh lebih warganya hilang, ratusan bangunan lenyap disapu gelombang, kecuali Mesjid Baiturrahim yang berdiri kokoh.

“Waktu lagi shalat Jumat tadi sempat kebayang sich, ini kalau tsunami datang ya udah aku pasrah aja dech,” katanya dengan tertawa lepas di Hotel Grand Nangroe, Banda Aceh, Jumat (4/6/2010).

Rama mengaku sudah menyimpan niat shalat Jumat di mesjid di dekat pantai di Aceh dan merasakan bagaimana beribadah di rumah Tuhan yang berlokasi di kawasan bekas amuk tsunami. “Makanya waktu ditanya tadi, aku bilang gitu. Kemudian dibawa ke sana tadi,” ujar dia.

“Cukup terkesan sich. Aku sempe bergetar kalo ingat kejadian itu,” tutur Rama.

Usai shalat, sang gitaris mengaku menyempat diri melihat gambar-gambar dan foto kedahsyatan tsunami Aceh yang dipajang di dekat Mesjid Bairurrahim. Hatinya kembali bergetar saat itu. “Aku prihatin, bergetar waktu liatnya,” ucap Rama.

Ini merupakan kali kedua Rama bersama rekan di D’Masiv bertandang ke Banda Aceh. Lawatan kali ini diakui Rama, lebih berkesan karena bisa shalat Jumat di mesjid Baiturrahim yang penuh keajaiban saat tsunami melanda Aceh 26 Desember 2004 lalu.

D’Masiv akan menghibur warga Aceh bersama J-Rock di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu malam besok.
(uky)

D'Masiv Mengheningkan Cipta buat Hasan Tiro:


BANDA ACEH– Meninggalnya Teungku Hasan Muhammad di Tiro, Kamis 3 Juni lalu menyisakan duka bagi mayoritas rakyat Aceh. Group band D’Masiv bersama para fans-nya di Aceh, menghening cipta untuk bekas deklarator GAM.

Wujud ikut berkabung itu ditunjukkan D’Masiv saat membuka konsernya di Pelataran Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu malam tadi. “Mari kita sama-sama hening cipta. Hening cipta dimulai,” kata vokalis D’Masiv, Ryan, Sabtu (5/6/2010).

Ratusan para Masiver (Julukan fans D’Masiv) mengikuti ajakan itu. Seketika, suasana senyap, hening menyelimuti lokasi konser sekitar satu menit.

Usai menunjukkan sikap dukanya, band berpersonil Ryan, Kiki (Gitar), Rama (Gitar), Rai (Bass) dan Why (Drum) mengawali aksi panggungnya dengan hits ‘Rindu Setengah Mati’ dan dilanjutkan dengan sejumlah tembang di album Jangan Menyerah dan Perjalanan yang baru saja dirilisnya.

D’Masiv tak tampil tunggal. Kali ini, J-Rock juga ikut menghibur warga Ibukota Provinsi Aceh dengan lagu-lagu barunya.

Aksi band berawak Imam (vokal), Wima (Bass), Sonny (Gitar) dan Anton (Drum) mampu membuat penonton berjingkrak ria ditengah hujan lebat disertai angin.
Konser sempat tak berjalan maksimal, karena sejak petang hingga acara berakhir, Banda Aceh diguyur hujan lebat. Sedianya dimulai pukul 20.00 WIB, acara juga tertunda hingga sejam lebih.

Tapi, ratusan penonton yang hadir, tampak antusias.
(uky)

D'Masiv Ingin Jenguk Ariel:


JAKARTA - D'Masiv menyimpan keinginan menjenguk Ariel yang kini masih meringkuk di sel tahanan Mabes Polri.

"Sebagai sesama musisi, kita juga satu label, pengin sebenarnya (menjenguk). Tapi belum ada waktu. Niat sih sudah ada," ungkap vokalis D'Masiv, Ryan, di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (6/7/2010).

Band penembang Jangan Menyerah itu ingin tahu bagaimana kabar Ariel. "Pengin tahu aja, keadaannya gimana. Kemarin banyak yang tanya. Teman-teman sudah banyak yang ke sana, tinggal D'Massiv," imbuhnya.

D'Masiv sangat ingin menengok Ariel. Namun, mereka masih terkendala jadwal manggung di luar kota yang sangat padat.

"Kita kalau ketemu belum pernah karena tour di luar kota terus. Kalau ketemu paling ngobrol aja. Kita pasti akan bawa sesuatu. Buah tanganlah," tukasnya.
(ang)

d Masiv dan ST12 Tunjukkan Kepedulian Sosial:

Kapanlagi.com - Kasus yang dialami oleh Balqis, bocah penderita kelainan hati, sempat menarik perhatian publik. Kini hal tersebut terjadi terhadap Imel yang masih berusia 4,5 tahun, yang berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara. Namun, kali ini perhatian diberikan pada band yang saat ini sangat digemari karena hits-hits andalannya, yakni d Masiv dan ST12. Hal ini berdasarkan akun Facebook yang ada saat dibuka.

Di mana kedua band tersebut telah melakukan pertemuan secara langsung dengan Imel di Bogor, tepatnya di kediaman almarhum Al Farisi yang juga merupakan bocah penderita kelainan hati. Karena sang ibu, Meirika dan Melati, menumpang untuk sementara waktu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Meirika selaku orang tua Imel pada Rabu (31/3), yang mengatakan pertemuan dilakukan atas permintaan kedua musisi tersebut.

"Benar, anak saya Imel sudah bertemu langsung ama Mas Charlie dan kawan-kawannya. Semuanya biaya dari Medan ke Jakarta ditanggung. Awalnya mau galang bantuan dana dan dibuat live di televisi, tapi terjadi satu persoalan di Medan, makanya tidak jadi," ucap Meirika.

Di mana menurut Imel pertemuan dengan ST12 di tanggal 13 Maret di Bogor dan telah ditayangkan salah satu siaran infotainment.

"Waktu itu saya masih di Medan, lagi bertemu dengan wakil rakyat di Medan untuk meminta bantuan agar dapat bisa dapat Jamkesmas. Tapi sampai sekarang belum dapat karena Imel butuh biaya besar. Karena kami awalnya sempat di Bogor numpang di rumah Almarhum Al Farisi, yang sakitnya sama dengan putriku. Saat itu Mas Charlie udah bolak-balik menghubungi dan minta bertemu Imel. Akhirnya sepakat ketemu di tanggal 13 Maret di Bogor," papar Meirika yang tinggal di Jl. Cilacap, Belawan, Medan ini.

Usai bertemu Charlie, menurut Meirika, anaknya merasa senang dan ada rasa sedih karena lihat kondisi putrinya.

"Mas Charlie sedih lihatnya, sempat juga nangis lihat kondisi Imel, karena badannya kuning semua. Tapi biar tidak makin sedih anak saya berikan T-shirt saat itu warna hitam," jelasnya.

Tidak sampai di sini, Meirika saat hendak pulang ke Medan kembali dihubungi d Masiv hingga akhirnya di tanggal 22 Maret bertemu dengan para personilnya, sehingga menunda pulang ke Medan.

"Mas Ryan dari d Masiv juga sudah bertemu Imel. Semuanya personilnya saat itu langsung menggendong putri saya. Mudah-mudah adanya pertemuan ini anak saya bisa mendapatkan bantuan pengobatan dari yang lainnya," kata Meirika dengan lirih.

Bahkan, dikatakan Meirika dalam pertemuan tersebut Ryan sang vokalis membuat lagu untuk putrinya serta akan menggalang bantuan buat putrinya yang akan ditayangkan di salah satu televisi.

"Mas Ryan dari d Masiv waktu pertemuan tersebut langsung ciptakan lagu, judulnya Imel Cepat Sembuh untuk putriku. Dan ada rencana akan ada tayangan di stasiun televisi untuk galang bantuan. Semuanya permintaan dari d Masiv.Terima kasih ya Allah," ucapnya dengan sedih.

Sebagai seorang ibu Meirika telah berusaha mencari bantuan untuk biaya pengobatan putrinya yang mencapai Rp 1 miliar, tapi belum tercapai.

"Semua sudah dilakukan, ke wakil rakyat untuk dapatkan Jamkesmas sudah, tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Hanya mas-mas artis dua itu yang bisa menghibur putri saya Melati. Mudah-mudahan ada yang membantu," harap Meirika.

Bahkan, setelah melihat adanya kepedulian d Masiv dan ST12, salah satu pemakai jasa jaringan Facebook membuka akun Facebook di Peduli Melati / Imel untuk menggalang bantuan dari para Facebooker. (kpl/romulo/bun)


d Masiv Belum Sempat Jenguk Ariel.



Kapanlagi.com - Banyak artis yang sudah menjenguk dan memberi dukungan moril pada Ariel di penjara, namun d Masiv, yang kebetulan satu label dengan Ariel belum juga menjenguknya. Apakah d Masiv tidak berniat bersimpati pada vokalis Peterpan itu?

"Sebagai sesama musisi, kita juga satu label, pengen sebenarnya. Tapi belum ada waktu. Niat sudah ada. Pengen tahu aja, keadaannya gimana. Kemarin banyak yang nanya, temen-temen sudah banyak yang ke sana, tinggal d Masiv," ungkap Ryan vokalis d Masiv di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (5/7).

Karena jadwal tur yang sangat padat yang mebuat Ryan Cs belum punya kesempatan membesuk Ariel. Ryan tampaknya juga bingung akan membawa apa ketika ke sana. "Yang pasti akan bawa sesuatu. Buah tanganlah," pungkas Ryan. (kpl/hen/faj)