Sabtu, 26 Juni 2010


d Masiv: Ariel Musisi Yang Luar Biasa:


Personil d Masiv merasa prihatin terhadap nasib apes menimpa Ariel Peterpan yang kini menjadi tersangka atas kasus video porno. Hal ini dikatakan vokalis d Masiv, Ryan seusai menggelar temu pers pada Kamis lalu (24/06) dalam rangkaian konser X Mild di Medan yang meliputi Binjai dan Pancurbatu.

"Apa yang dialami Ariel, bagaimana pun kami merasa prihatin. Kiranya ini menjadi pelajaran bagi para musisi. Padahal Ariel itu musisi yang luar biasa, banyak karya yang bisa dihasilkan," kata Ryan kepada KapanLagi.com.

Dikatakan Ryan, seharusnya pihak Kepolisian bisa mempelajari dan memahami bagaimana dan siapa di balik itu semuanya.

"Masih ada azas praduga tak bersalah, di sini masih bisa dipelajari benar dan tidak. Tapi, itu semuanya wewenang polisi," kata Ryan.

Namun dalam hal ini Ryan berharap agar Ariel tetap tabah dan jangan sampai putus asa dengan apa yang dihadapi.

"Satu hal yang kami harapkan sebagai musisi, kiranya jangan mundur, tetap semangat menghasilkan karya-karya yang luar biasa lagi," ucap Ryan.

Sebelumnya, di hadapan wartawan, para personil d Masiv merasa terkejut saat ditanyakan serta enggan mengakui sudah melihat video itu. Tapi Rama sang gitaris tidak menampik akan hal ini.

“Sudah lihat sih dari teman tapi hanya sepintas saja karena penasaran, akhirnya lihat sama-sama," kata Rama yang diaminin para personil lainnya.

Tapi Ryan sang vokalis berharap agar media jangan hanya menyoroti hal-hal yang negatif sosok artis. Melainkan, melihat karya yang dihasilkan.

"Sebagai publik figur banyak hal-hal yang positif untuk diekspos. Karena bagaimana pun setiap orang memiliki dosa," ucap Ryan. (kpl/rom/rit)

Jumat, 18 Juni 2010



D'Masiv: Imel Cepat Sembuh.



"# Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. Tetap jalani hidup ini.. melakukan yang terbaik."

Penggalan bait Jangan Menyerah yang dibawakan band D'MAsiv mengalun di depan pagar rumah bocah bernama Melati. Suasana haru langsung terasa, ketika Melati yang akrab disapa Imel keluar dari dalam rumah.

Inilah cara D'Masiv menunjukkan rasa kepeduliannya kepada Imel. Grup yang beranggotakan Ryan, Kiki, Rama, Ray, dan Wahyu, itu menggendong Imel sambil memberikan hadiah-hadiah yang sudah disiapkan. Orangtua Imel hanya bisa menangis terharu melihat anaknya diperlakukan dengan manja oleh band yang sedang naik daun itu.

"Makasih ya, Oom," ujar ibunda Imel mewakili anaknya yang sulit berbicara, seperti ditayangkan Halo Selebriti SCTV, Kamis (27/5).

Ryan dan kawan-kawannya memang membelikan Imel sejumlah boneka dan mainan. Tak hanya itu, mereka juga menyanyikan lagu berjudul Imel Cepat Sembuh. Lagu itu tercipta beberapa jam sebelum mereka tiba di rumah Imel.

Imel merupakan bocah yang mengalami kelainan hati (atresia bilier). Balita malang berusia empat tahun itu bersama orangtuanya tinggal di rumah kontrakan kerabat mereka.(OMI/SHA)

"Anugerah Musik Indonesia 2010" D`Masiv Borong Tiga Penghargaan


Grup musik d`Masiv berhasil memborong tiga penghargaan, pada ajang "Anugerah Musik Indonesia 2010", hanya lewat satu tembang laris mereka, Jangan Menyerah.

"Kita sempet shock dan grogi banget karena nggak nyangka aja," tanggap Rian kepada pers, tak lama setelah menerima satu dari tiga penghargaan mereka, belum lama ini di Jakarta.

D`masiv, yang beranggotakan Rian (vokal), Kiki (gitar), Rama (gitar), Rai (bas), dan Why (drum), pada ajang tersebut berhasil meraih penghargaan untuk kategori "Lagu Terbaik", "Grup Band Terbaik", dan "Karya Produksi Terbaik Terbaik".

Penghargaan tersebut, menurut Rian, membuat para personil band ini untuk tetap belajar dan berusaha memberikan yang terbaik, meski diakuinya pernah mengalami pengalaman dituding plagiat.

"Setiap kejadian yang sudah kita rasain dan hal-hal yang sudah kita lewati, walaupun nggak bagus buat d`Masiv, kita tetap belajar dan berusaha," katanya.

"Kita nggak boleh puas dengan yang sudah kita dapetin sekarang, karena kita bukan band apa-apa," tambah Rian.

Menurutnya, sama seperti latar belakang pembuatan lagu Jangan Menyerah, tema, judul, atau semangat lagu tersebut menyampaikan pesan bahwa manusia harus tetap berjuang dalam berbagai kesempatan.

"Lagu Jangan Menyerah ini lagu yang dibikin cepet banget! Nggak sampai 10 menit. Yang bener-bener gue rasain banget ketika melihat anak kena sakit kanker, tapi dia masih bertahan untuk hidup. Dan lagu ini jadi sangat universal banget," ungkap pemilik nama lengkap Rian Ekky Pradipta ini.

"Penghargaan ini kita persembahkan untuk orang-orang yang sudah mendoakan d`Masiv sampai sekarang ini, dan buat yang sudah memberikan masukan negatif ataupun positif. Terima kasih, karena itu sangat berarti banget," demikian Rian. [EL]

D'Masiv Fans Berat Rhoma Irama.


D'Masiv senang bisa membawakan lagu Rhoma Irama.

D'Masiv ingin mencoba sesuatu yang lain. Setelah fasih membawakan lagu pop, grup band yang digawangi Ryan sebagai vokalis ini, mencoba membawakan lagu dangdut di sebuah acara musik.

Tanpa pikir panjang, para personel D'Masiv sepakat untuk menyanyikan lagu 'Begadang' milih Haji Rhoma Irama. Selain itu, mereka juga mengaku sebagai penggemar berat penyanyi dangdut senior tersebut.

"Lagu Begadang legenda banget , semua orang tahu lagu ini. Dari dulu sampai sekarang, orang pasti tahu. Tapi tadi cengkok gue kurang, jadi nyanyiinnya masih ala D'Masiv," kata Ryan, di acara Dahsyat RCTI, 16 Juni 2010.

Dimata Ryan dan para personel D'Masiv, Rhoma Irama adalah penyanyi dangdut paling melegenda yang lagu-lagunya masih dikumandangkan dimana-mana.

"Dia (Rhoma Irama) buat lagu dengan tema keseharian. Dari lari pagi, begadang, penduduk Indonesia sampai syahdu. Lagu yang paling aku suka dari bang Haji adalah 'Bila kamu disisi ku' dan 'Syahdu' yang nempel banget sampai sekarang," ujar Ryan lagi.

Ryan cs berharap suatu saat nanti bisa menggarap dan mendau ulang kembali lagu-lagu dangdut yang menjadi hits sepanjang masa. Khususnya lagu-lagu yang dibawakan Rhoma Irama.

"Suatu saat pengen nyanyiin itu. Kalau ada kesempatan kenapa nggak. banyak karya-karya dari bang haji yang bagus," ucap Ryan yang mengaku pernah dua kali menyanyikan lagu dangdut.

Rabu, 16 Juni 2010


Ryan d Masiv Terinspirasi Dari Pengalaman Patah Hati:


Terinspirasi karena sakit hati dengan seorang wanita pujaannya, Ryan d Masiv menulis kisah cinta tersebut ke dalam sebuah lagu yang berjudul Apa Salahku. Menurut Ryan, kisah cinta tersebut dimulai ketika dirinya bertemu dengan seorang gadis di tahun 2007 silam.

Namun kedekatan mereka berdua tidak berlanjut ke hubungan yang lebih serius, karena si wanita ternyata hanya ingin memanfaatkan vokalis grup band d Masiv tersebut.

"Ini single ketiga dari album perjalanannya judunya Apa Salahku. Ya sebenarnya lagu ini aku tulis pas aku lagi ngerasain ini. Gue sempat dekat sama seorang cewek, terus dah dekat banget sama dia tapi gak pernah tahu rasanya apa gitu. Akhirnya gue tahu kalau dia itu cuma mau manfaatin gue aja," kenang Ryan.

"Ya, kan ada kata-kata 'apa memang ini yang engkau inginkan, tak ada sedikitpun untuk serius padaku'. Ya, intinya dia itu gak mau sama gue, gitu. Tahun 2007-an, ya kita ketemu teman aja. Kita memang dekat, tapi aneh aja ditembak gak mau. Gak mau tapi dekat banget gitu loh, akhirnya kita teman aja," imbuhnya, saat ditemui di sela-sela pembuatan video klip single Apa Salahku, di Jl. Masjid No. 24, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (16/6).

Lebih lanjut Ryan mengungkapkan, konsep video klip single Apa Salahku terbilang cukup unik, karena story line-nya mengungkap kehidupan seorang pelukis yang bisa melihat masa depan melalui media kanvasnya.

"Video klip ini sebenarnya lumayan unik sih, di sini ada jalan ceritanya. Uniknya ada seorang pelukis yang punya indra keenam, jadi apa yang terjadi di masa depan itu sudah dilukis sama dia. Ya gue sih belum terbayang jadinya kayak gimana, tapi kalau dilihat dari konsepnya sih seru," tandas Ryan.

Ryan d Masiv, Suasana Apapun Bisa Mencipta Lagu.



Dianugerahi talenta menciptakan lagu, Ryan d Masiv merasa sangat bersyukur karena tidak semua orang mempunyai bakat seperti dirinya. Ryan mengaku dalam menciptakan lagu tidak harus mencari ilham terlebih dahulu karena inspirasi menciptakan lagu bisa dalam suasana apapun.

"Gak tentu juga sih suasananya, kadang gue bikin lagu lagi di jalan, kadang lagi di mobil. Gue lagi duduk megang gitar terus jadi lagu. Kalau gue inspirasinya datang kapan aja datangnya," terang Ryan.

"Kalau gue orangnya kalau lagi ngerasain apa, gue tumpahin ke lagu. Pas gue ngerasain ini, gue tulis ke lagu mengalir aja," lanjut Ryan saat ditemui di disela-sela pembuatan video klip single Apa Salahku di Jl. Masjid No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (16/6).

Talenta yang dimiliki Ryan dalam bermusik tersebut, vokalis grup band d Masiv ini mengaku tidak mengetahui secara pasti, dirinya memiliki bakat dalam menciptakan lagu.

"Gue gak pernah tahu sih, ya percaya aja karena ini adalah pemberian Tuhan. Kalau orang les pun belum tentu juga, jadi kaya dah bakat alam sih," tandasnya.

Ryan d Masiv, Jangan Menyerah Bertemakan Sosial


Single Sudahi Perih Ini milik grup band d Masiv dikabarkan banyak menuai rupiah lewat Ring Back Tone (RBT). Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Ryan d Masiv, sang vokalis tersebut mengaku belum mengetahui pasti nilai rupiahnya karena belum 6 bulan.

"Alhamdulillah banget RBT bagus banget, Sudahi Perih Ini sudah mulai naik top chart-nya di TV dan radio. Kalau di TV masih peringkat satu di MTV Ampuh. Laporannya cuma bagus, kita belum denger pastinya berapa karena kan belum 6 bulan kan," jelas Ryan saat ditemui di sela-sela pembuatan video klip single Apa Salahku di Jl. Masjid No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (16/6).

Sukses mengeluarkan single bertema cinta, Ryan mengaku juga merilis tembang yang bertemakan sosial seperti lagu Jangan Menyerah, yang terinspirasi oleh seorang anak cacat.

"Sebenarnya lagu Jangan Menyerah bisa jadi lagu sosial. Soal lagu itu kan luas banget, bahkan nilai religiusnya juga ada di situ," papar Ryan

Jumat, 11 Juni 2010

Kalah Tajir, Rian 'd'Masiv' Ditolak Cewek.


Semarang Bagi vokalis d'Masiv, Rian, lagu berjudul 'Dia atau Aku' punya arti khusus. Lagu itu tercipta karena Rian yang kalah tajir, pernah ditolak cewek.

"Saya menyukai cewek, tapi ternyata cewek itu disukai orang lain. Cewek itu memilih dia," ujar Ryan di sela konser 'As You Like It, Release the Spirit' di Hall Rama Shinta, Hotel Patrajasa Semarang, Jl. Sisingamangaraja, Rabu (19/5/2010) malam.

"Saya kalah tajir dibanding cowok itu. Kalah ganteng. Itu jadi inspirasi judul lagu ini, 'Dia Atau Aku'," lanjut cowok yang bernama asli, Rian Ekky Pradipta itu.

Rian tak menyebutkan kapan peristiwa itu terjadi. Namun, ia mengaku saat itu dirinya belum seperti ini. "Ke mana-mana masih naik angkot," katanya lagi.

Saat musik mulai mengiring, cowok berambut lurus ini berpesan agar cewek-cewek tak melihat cowok hanya dari sisi materinya. Menurutnya, sikap itu menyakitkan bagi sebagian orang.
d'Masiv Dag Dig Dug Jelang Konser di Singapura.


Singapura - Rabu (2/6/2010) d'Masiv akan konser di Singapura. Band yang berdiri pada tahun 2003 itu mengaku gugup karena pertama kali konser di Singapura.

Rencananya esok Rian cs akan tampil bareng Sheila On 7 di konser yang bertajuk 'Indo Music Fest Singapore 2010'. Acara yang dipromotori oleh Green Media itu akan berlangsung di Fort Canning Park.

“Senang banget. Tapi deg-degan juga pertama kali main di Singapura. Biasanya kita di sini jalan-jalan atau nonton konser musisi luar negeri. Eh sekarang malah kita yang manggung di sini,” kata Rian saat ditemui di ruangan Ripta Loka, Gedung KBRI Singapura, Singapura, Selasa (1/6/2010).

Sebelum menggelar konser perdananya di Singapura para personel d’Masiv menyempatkan diri untuk bertemu dengan para pelajar Indonesia di ruangan Ripta Loka, Gedung KBRI Singapura. Saat itu d’Masiv sempat membawakan lagu 'Jangan Menyerah' dan 'Rindu Setengah Mati' dengan akustik.

“Senang banget bisa ketemu d’Masiv dari deket. Terutama pas lagi sesi tanya-jawabnya. Lebih seru lagi kalau misalnya lagu yg dibawain tadi lebih banyak,” kata Shannen Dermawan, seorang pelajar Indonesia di Singapura seraya tertawa.

Mau mendegarkan lebih banyak lagu dari d’Masiv? Yuk datang ke konser 'Indo Music Fest Singapore 2010' di Fort Canning Park pada, Rabu, 2 Juni 2010 pukul 08.00 waktu setempat. Tiket masuknya dibanderol dengan harga $48 Singapura atau sekitar Rp 320 ribu.